Tampilkan postingan dengan label Manajemen Pemasaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Pemasaran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Mei 2015

Possession Process dalam Layanan Purna Jual


M. Maulana Hamzah
Graduate Student of Master Program in Sharia Management
Graduate School of Management and Business (www.mb.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Marketing Class
Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F
 

Jawaban  UA Bagian A Estella MB IPB

1. Layanan Purna Jual adalah bentuk marketing through service, karena layanan purna jual merupakan salah satu bentuk memenuhi kepuasan pelangganan melalui penjaminan mutu, keamanan konsumen dan layanan yang baik.  Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20/M-DAG/Per/5/2009 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa, Pelayanan purna jual adalah pelayanan yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang dijual dalam hal jaminan mutu, daya tahan, kehandalan operasional sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun.

2. Possession Process, karena layanan purna jual menjamin mutu, kualitas dan kemanan barang yang bisa diraba/ disentuh dan merupakan milik konsumen.sehinga konsumen mengalami proses pelayanan dalam bentuk keamanan dalam memiliki barang yang telah ia beli dari produsen. dan secara tidak angsung proses ini akan meningkatkan daya saing produk/ jasa, dan sekalgus bagian dari proses menjaga konsumen yang sudah ada dengan ekspektasi dapat menjadi proses marketiing yang berkelanjutan.

Sabtu, 18 April 2015

Analisa Bauran Pemasaran 7 P (Studi BCA Syariah)

M. Maulana Hamzah

Marketing Class
Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)



Pendahuluan

Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleed to produce the response it wants in the target market”.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.

Minggu, 12 April 2015

Analisa 7P (Studi Kasus Chocolate War: Hershey VS M&M)

M. Maulana Hamzah
Graduate Student of Master Program in Sharia Management
Graduate School of Management and Business (www.mb.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Marketing Class
Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F

2 Kalimat Kunci: ----- > Oleh: M. Maulanan Hamzah
 ===> IDEALITY (Hershey) VS AMBITIONS (M&M) <=== 
====> Never Ending Innovation <==== 


Rabu, 11 Maret 2015

Kuliah Manajemen Pemasaran: Kesan Pertama...

M. Maulana Hamzah
Graduate Student of Master Program in Sharia Management
Graduate School of Management and Business (www.mb.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Marketing Class
Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F

Aku tak tahu mengapa, ketika pertama kali bicara tentang marketing selalu teringat pada seorang sahabat nabi bernama Abdurrahman bin Auf. Saat ia hijrah dari Makkah ke Madinah ia tak membawa apa-apa selain sehelai baju dibadannya. Saat Rasulullah ingin mempersaudarakannya dengan Anshar yang kebetulan punya 2 istri, dan ketika saudara barunya tersebut berniat memberikan salah satu istrinya kepadanya ia menolak karena ia ingin memberi mahar yang pantas untuk calon istrinya. Maka ia meminta satu hal “tunjukkan padaku jalan kepasar”. Salah satu riwayat mengatakan pada minggu pertama ia bekerja sebagai buruh, minggu kedua dan ketiga ia bekerja sebagai marketing, dan minggu keempat ia sudah memiliki usaha sendiri. Selang sebulan berlalu ia sudah bisa memiliki sebongkah emas untuk dijadikan mahar bagi calon istrinya.
Inilah salah satu contoh praktek marketing syariah yang efektif dan efisien namun tetap mengandung unsur berkah yang banyak tidak diketahui umat muslim dizaman ini. Maka melalui kelas Manajemen Marketing yang diampu oleh Pak Najib saya mulai membongkar dan memplejari secara detail tentang marketing. Asiknya disini, kami diberikan beberapa contoh yang riil sehingga teori yang dijelaskan tidak hanya berhenti pada padanan kata yang kaku, namun bisa diimajinasikan dalam bentuk gambaran nyata. Ruang untuk berdiskusi pun diberikan, sehingga kami bebas mengutarakan ide, bertukar pendapat, dan mengasah kemampuan analisa kami. Saya beruntung berada dikelas yang begitu dinamis, dengan teman-teman yang memiliki pengalaman yang luar biasa dibidangnya masing-masing.