Minggu, 28 Desember 2014

REVIEW 40 REFERENSI: Manajemen Pengawasan dalam Islam


Oleh : M. Maulana Hamzah dan Yudi Yudiana

1. Hafidhuddin, Didin and Tanjung, Hendri, 2006. Shariah Principles on Management in Practice, Gema Insani, Jakarta.
Berdasarkan sudut pandang Islam, pegawasan dibuat untuk mengklarifikasi dan mengkoreksi apa yang belum tersusun, memperbaiki kesalahan dan menaruhnya ditempat yang tepat. Dalam syariah pengawasan itu terbagi 2 yaitu: pengawasan diri self control dalam bentuk taqwa. (takut kepada Allah) dan dari internal dalam bentuk sistem yang diterapkan secara terpadu.
Bentuk pengawasan yang baik tentu tak lepas dari landasan koreksi yang tepat dalam Islam, landasan itu ada 3 yaitu:
1. Tawa saubil haqqi (saling menasehati dalam kebenaran)
2. Tawa saubis shabri (saling menasehati dalam kesabaran)
3. Tawa saubil marhamah (saling menasehati dalam kasih sayang)
Pengawasan yang baik idealnya harus sudah dibangun dari perencanaan program. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa pengawasan yang baik tak bisa terlepas dari konsep reward dan punishment. Sedangkan pengawasan langsung perbanakan terhadap nasabah pembiayaan dapat dilakukan selama tujuannya untuk meningkatkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dan untuk menghadapi berbagai kendala dalam penerapan pengawasan syariah diperlukanlah kejujuran dan karakter yang baik yang harus ada dalam maindset setiap unsur organisasi yang idealnya dapat dimulai dari teladan para manajer.

Jumat, 12 Desember 2014

LEADERSHIP

 Hendri Wijaya 

Graduate Program of Management and Business – Bogor Agricultural Institute (MB-IPB) Master of Sharia Management EK 18

A. INTRODUCTION 


Leadership has been described as a process of social influence in which one person can enlist the aid and support of others in the accomplishment of a common task. Good leaders are made not born. If you have the desire and willpower, you can become an effective leader. Good leaders develop through a never ending process of self-study, education, training, and experience. This guide will help us through that process. Leaders carry out this process by applying their leadership knowledge and skills. While leadership is learned, the skills and knowledge processed by the leader can be influenced by his or hers attributes or traits, such as beliefs, values, ethics, and character. 

Knowledge and skills contribute directly to the process of leadership, while the other positive, productive, administrative attributes give the leader certain characteristics that make him or her unique. Leadership concept in Islam is very simple and every single person in different levels of responsibilities automatically takes a role of leadership. Leadership role of a Muslim starts as a head of himselves, head o the family, head of a community, head of any given department and of course finally as a head of the community nationally and internationally. In all such leadership, a Muslim whether a leader or a follower primarily abides by the text of Qur‟an followed by the practice of Prophet Mohammad.

See the complete article here

Minggu, 07 Desember 2014

Latihan Analisa Regresi dengan Peubah Dummy

Lihat Data dan Analisa Latihan Regresi dengan Peubah Dummy

Disini

Penjelasannya adalah;

Latihan 1





Model Lengkap
Harga = 94.8 + 1.966*Luas-53.62*Dummy+0.0705 dummy*Luas

Latihan Koefisien Baku dan Elastisitas


Lihat Data dan Analisa Latihan Koefisien Baku dan Elastisitas

Disini

Penjelasannya Adalah:



ELASTISITAS DAN KOEFISIEN BAKU         
Ingin diketahui mana yang pengaruhnya paling dominan terhadap harga, antara luas bangunan dan umur

Berikut adalah output regresi asal dengan Y = harga, X1 = luas bangunan, X2 = umur

Coefficients
Standard Error
t Stat
P-value
Lower 95%
Intercept
240.152506
18.195403
13.198526
0.000000
203.743588
luasbangunan
1.152312
0.074270
15.515234
0.000000
1.003699
umur
-3.860761
0.553995
-6.968940
0.000000
-4.969303

Nilai koefisen 1.15 (luas bangunan) dan -3.86 (umur) tidak bisa digunakan untuk menentukan mana yang paling besar pengaruhnya, karena sekali lagi besar kecilnya koefisien tergantung pada satuandata.

Latihan MKM (Methodolgy Kuantitatif untuk Manajemen)

Analisa Latihan dalam bentuk Excel

Analisa Latihan 1 dan 2
Analisa Latihan 3 dan 4

Jawabaannya adalaah :



Latihan 1
Manajemen dari sebuah bank bermaksud untuk membandingkan kualitas layanan dari dua buah cabang utama yang mereka miliki. Untuk tujuan tersebut, mereka mengutus 15 orang penilai dalam suatu mistery-shopper study. Masing-masing penilai berpura-pura berlaku sebagai nasabah dan berkunjung ke dua buah cabang untuk mendapatkan layanan tertentu Selanjutnya para penilai memberikan penilaian dalam skala 1 - 10 mengenai kualitas layanan yang mereka dapatkan, dengan nilai 1 untuk kualitas yang sangat rendah dan 10 untuk kualitas yang sangat baik. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut.  Lakukan analisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Materi Kuliah MKM (Power Point)

Pengujian Hipotesis mengenai Rataan Populasi

Rataan populasi:

nilainya tidak diketahui

nilainya diduga

nilainya diasumsikan sama dengan, kurang dari atau lebih dari nilai tertentu

nilainya dihipotesiskan

Rataan Contoh

digunakan untuk menduga rataan populasi

digunakan untuk mengkonfirmasi hipotesis tentang rataan populasi

kesimpulan konfirmasi hipotesis: ditolak vs diterima

Konsep Dasar dan Karaktristik Ekonomi Islam

Catatan Kuliah - 15 November 2014. By. Maul

Hal yang sama dari ekis dan konven, both of them is seeking for welfare. Bedamya adalah pemahamannya terhadap definisi welfare itu sendiri. Dalm islam kita mengenal istilah Falah. The main goal of falah is Jannah. Dan jannah tak akan didapat kecuali dari ridho Allah. So… the way to get welfare in islam selalu dibarengi dengan kehambaaan mencari ridho Allah. Kesejahteraan dalam islam itu holistic, social dan individual, serta dunia dan akhirat. Falah kemampuan menerima takdir Allah dengan baik.

Standar hidup ditentukan oleh produksi suatu Negara. Falah itu sejahtera dunia dan akhirat. dalil ada dalam Surat al-qoshos 77. Tak ada dikotomi dalam islam. Harus seimbang. Dalam conventional kesejahteraan is always talk about more….unlimited wants, around the perspective of limited resources. Therefore there are always unsolved problems in this theory. they feel scary because of scarcity. Real Mukmin, there is no feeling sad or fear (laa khoufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun)

CONTROLLING


 
Yudi Yudiana and M. Maulana Hamzah
Post Graduate Program of Management and business – Bogor Agricultural University (MB – IPB), Master Sharia of Mangement – EK18

Abstraction
Management practitioners can learn the concept of controlling from divine messages. The basis for control is the same irrespective of the type of control, i.e., internal or external, business and personal control, social or non social control. In this paper an effort has been taken to show the fundamental divine views with regard to management function controlling. Distinctions have been presented between controlling through Islamic perception and it’s example from Islamic history. This paper will show the ways to think about divine views as well control model practiced by leaders of the golden era of Islam.
Keyword: Controlling, management, Islamic, business

A. Background
Management control system (MCS) is a process which assures managers that the organization is carry on its objectives and strategies efficiently and effectively. It ensures the managers or the decision makers in an organization to achieve the organizational goals and objectives. In addition, one important function of MCS is to be used as a management tool to implement the organization’s strategy.

PLANNING

Graha Agung Brahmana and Rahmat Budiman
Graduate Program of Management and Business – Bogor Agricultural University (MB-IPB), Master Sharia of Management - EK18

A. BACKGROUND
Planning is the first function of management (before organizing, staffing, directing, and controlling) and it is needed at every level of management. Most competent managers believe that planning is the most critical and important function and it has the most significant role in leading them to success. Planning is the process of assessing an organisation’s goals and creating plan of action for meeting those goals. Those two underlined phrases can clearly explain why planning is so critical and important. In the absence of planning, all the business activities of the organisation will become meaningless, and that’s why Benjamin Franklin said, “If you fail to plan, you are planning to fail”.

Discussion about planning (or management functions as a whole) can not be freely separated from discussion about people and their behaviour. Therefore, it also involves values of belief and faith. And of course, as Moslems, we should know what is planning in Islam’s perspectives and how can we involve the Islamic values in our planning.

GLOBALIZATION AND ISLAM



Presented by Desy Ery K & Nurul Shiyam Aprila
Syariah Management Magister Program – EK 18

Abstraction

Globalization is a dynamic process which impacts differentially on various cultures around the world. It permeates cultural boundaries and in the process results in the spread of western ideologies and values across the world. This article strongly argues that globalization poses a challenge to Islamic cultural identity due to several reasons: (a) globalization promotes media to propagate the hegemony of Western culture, (b) it regenerates local culture to replace it with the American is secular one, and (c) it challenges the collective Islamic ways of life, values, behavioral patterns, and principles. However, scholars have argued that globalization promotes cultural integration by removing cultural barriers and stimulating a healthy cultural exchange. Such arguments have encouraged American cultural hegemony globally. Conversely, as a result of cultural exchange, the dominant American culture is being manipulated in the Muslim world, replacing Islamic culture. Thus, Islamic culture is being seriously challenged by globalization. Therefore, Muslims around the world require awareness of the dreadful consequences of cultural globalization, and the strength to retain the absolute Islamic cultural trait prescribed by God.

Keywords: Globalization, Islam, Rasulullah, Bussiness

Background
Humans have interacted over long distances for thousands of years. The overland Silk Road that connected Asia, Africa, and Europe is a good example of the transformative power of trans local exchange that existed in the "Old World". Philosophy, religion, language, the arts, and other aspects of culture spread and mixed as nations exchanged products and ideas. In the 15th and 16th centuries, Europeans made important discoveries in their exploration of the oceans, including the start of transatlantic travel to the "New World" of the Americas. Global movement of people, goods, and ideas expanded significantly in the following centuries. Early in the 19th century, the development of new forms of transportation (such as the steamship and railroads) and telecommunications that "compressed" time and space allowed for increasingly rapid rates of global interchange. In the 20th century, road vehicles, intermodal transport, and airlines made transportation even faster. The advent of electronic communications, most notably mobile phones and the Internet, connected billions of people in new ways by the year 2010.

ISLAMIC ACCOUNTING FRAMEWORK


Discussion:

  1. Islam- Ad din:  way of life
  2. Islam-provide a broad framework for all aspect of life, including how business should be conducted.
  3. Past 25 yrs -A paradigm shift from conventional utilitarian economics to Islamic economics
  4. Growth of Islamic Bank in the world, Middle East and Asia.

Download the Complete Presentation Here

Materi Matrikulasi Kuliah MST (Matematika dan Statistika Terapan)

Apa itu Statistika?


Ilmu yang mempelajari teknik-teknik pengumpulan data, analisis data, hingga proses pengambilan kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

Lihat materi Lengkapnya di link berikut;

  1. Statistika Dasar
  2. Latihan
  3. Model dan Fungsi Matematika
  4. Turunan Fungsi
  5. Sistem Persamaan Liniear

Tugas MST Fungsi 

Bahan Bacaan Pertemuan 1
Bahan Bacaan Pertemuan 2
Bahan Bacaan Pertemuan 3

Tinjauan Kritis Pada Kerangka Akuntansi Barat Sebagai Dasar Pengembangan Akuntansi dalam Islam (tinjaun komparatif FASB dan IASC)




Oleh: M. Maulana Hamzah
Abstract

Islam has a unique economic view which affects the all human activities of its adherents.
As  accounting  is  a  economic research  which  should  reflect  the different  nuances  of  its  society  and  help  to achieve  its  socio-economic  objectives,  a  different  type  of  accounting  is  required  as  compared  to the  conventional  accounting  of  west  society.  Research  on  Islamic  accounting  is  still  at  an exploratory  stage;  its  important  to  develop  a  theoretical  framework  for  Islamic  accounting using  various  methodologies.  In  common  with  the  development  of  west  accounting,  thesearch  is  on  for  the  conceptual framework and value  of  Islamic  accounting  as  a  foundation  on  which to  lay its  principles,  rules  and  standards. This  article explores  the extent about using west accounting frameworks (FASB and IASC) as suggestion basis in development  for  patterns  in  the  debate  on  Islamic  accounting  and  approaches  suggested  in  the  literature  used  to develop  Islamic  accounting  theory.  The  writer  finds  that  a  number  of  the  proposed  objectives  and characteristics of Islamic accounting are doubted in meeting the objectives of Islamic teaching

A. Pendahuluan
A.1. Pengertian Akuntansi Islam
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antara kamu)… (Al-Baqoroh 282)
Kerangka Dasar dalam Islam:

LEMBAR JAWABAN UJIAN Akhir SAG EK-18




Kelompok : Cahyo Kartiko, Desy Ery K, Hendri Wijaya, Maulana Hamzah

Pertanyaan 1: Prospek Agribisnis Ke Depan: Tantangan dan Kesempatan
a.      Apa alasan Jim Rogers berpendapat demikian? Setujukah Anda dengan pendapatnya?

Jawaban:
Kami setuju dengan pendapat Jim Rogers. Dia  berpendapat seperti itu karena dia mengamati harga produk-produk pertanian belakangan ini yang cenderung terus mengalami kenaikan. Dan dia meyakini bahwa harga ini akan terus naik dengan signifikan dalam beberapa dekade mendatang dibandingkan dengan kenaikan harga di beberapa industri lainnya. Kebutuhan akan produk pertanian meningkat sementara supply masih relatif kurang untuk memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu persoalan pangan akan menjadi permasalahan serius dimasa depan. Untuk menanggulangi permasalahan itu, maka Rogers berpendapat bahwa dunia akan lebih membutuhkan petani daripada banker.

Selain itu, munculnya masyarakat kelas menengah (middle class) baru dan kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber energi alternatif terbarukan atau bahan bakar nabati (biofuels) menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri pertanian beserta turunan-turunannya. Terbukti pada saat pertumbuhan ekonomi keseluruhan mengalami pelambatan, yaitu hanya sekitar 1,9%, pendapatan bersih industri pertanian justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pada tahun 2011

KAJIAN TENTANG KEBIJAKAN PAJAK EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) DI INDONESIA



                                                             
Oleh:
Graha Agung Brahmana, Hendri Wijaya, Lazuardi Adnan Nursyaifullah, M. Maulana Hamzah, dan Rahmat Budiman[1]
Mahasiswa Pascasarja Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor, Magister Manajemen Syariah, Angkatan EK18

Abstraksi
Secara teori, suatu negara akan mengekspor suatu komoditi (misalnya CPO), jika di mengalami kelebihan produksi di dalam negeri. Namun kenyataannya, pengusaha akan tetap mengekspor jika harga minyak sawit di pasar dunia jauh lebih tinggi harganya dibandingkan dengan harga di pasar domestik. Kecenderungan harga yang selalu meningkat ini dipengaruhi oleh keadaan perekonomian Indonesia yang belum stabil.
Secara luas, Kindleberger dan Lindert (1995) mendefinisikan bahwa penawaran ekspor suatu negara merupakan kelebihan penawaran domestik produksi barang dan jasa yang tidak dikonsumsi oleh konsumen dari negara yang bersangkutan atau tidak disimpan dalam bentuk persediaan[2]. Harga CPO dunia yang tinggi merupakan daya tarik yang besar bagi pengusaha dalam negeri untuk mengekspor CPO dan menghindarkan diri dari kewajibannya memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya pasokan CPO bagi industri minyak goreng sehingga stabilitas harga minyak goreng juga akan terganggu.
Kebijakan Pajak Ekspor (PE) progresif dimaksudkan untuk mengurangi volume ekspor CPO secara berlebihan. Seperti yang diketahui, peningkatan permintaan CPO dunia mengakibatkan harganya melambung tinggi. Hal ini mendorong pemilik kebun lebih memilih mengekspor dibanding menjualnya di pasar dalam negeri. Akibatnya, pasokan CPO dalam negeri menyusut yang kemudian pabrik-pabrik berbahan baku CPO kesulitan memperoleh pasokan. Untuk memenuhi CPO dalam negeri inilah, PE akhirnya diberlakukan. Pemberlakuan PE mungkin akan menguntungkan negara, yaitu pendapatan negara dari tarif bertambah. Pendapatan dari tarif oleh pemerintah dapat dialokasikan untuk keperluan lain yang seluruh masyarakat bisa merasakannya

Hilirisasi Kelapa Sawit (CPO)


 Tantangan Hilirisasi CPO
 
1.Fluktuasi harga minyak dunia.
2.Banyaknya sengketa lahan perkebunan.
3.Kendala penyediaan lahan oleh pemerintah.
4.Kendala pembiayaan oleh Bank yang kurang support.
5.Terlalu banyak retribusi.
6.Ketidakjelasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
7.Peraturan yang tidak terintegerasi antara lembaga pemerintahan (ex:Menhut dan Pemda)
8.Infrastruktur yang kurang memadai.
9.Masalah pasokan energi listrik juga masih terkendala.
10.Masalah teknologi untuk pengembangan nilai tambah produk sawit yang memerlukan  dana besar.


See the complete presentation Here