Rabu, 13 Mei 2015

Contoh Soal Akhir Triwulan MPO dan Jawabannya

A.  ISILAH BAGIAN YANG KOSONG DENGAN PERNYATAAN YANG PALING SESUAI (porsi nilai 40%)

1.      Pada pengelolaan rantai pasok, kita berfokus terhadap aliran produk, biaya dan informasi

2.      Ide utama dalam Just In ime (JIT) adalah minimasi waste (pemborosan) yang terjadi dalam seluruh proses nilai tambah

3.      Operasionalisasi Total Quality Management (TQM) terutama dipakai pada level Manajerial/ Manajemen Puncak (strategis. Sedangkan statistical Process control dipakai pada level Manajemen Produksi (Teknis) dalam struktur organisasi Industry.

4.      Empat sumber pembororsan (waste), yang dipaaki dalam JIT diantaranya adalah bahan baku (material), energi, waktu dan space.

5.      Komponen pembentuk rantai pasok dinamai sebagai supplier, manufacture, distributor, retailer dan shopper yang saling berinteraksi dan menyatu secara forward integration dan backward integration membentuk rantai


6.      Pemanfaatan SPC misalkan kita menggunakan x-bar chart untuk memonitor perubahan nilai rata-rata (mean) dalam proses dan R Chart untuk memantau perubahan disperse atau variable suatu proses.

7.      Filososfi JIT berdasarkan istilah bahasa Jepang Kanban yeng berarti peningkatan tak pernah henti atau menghilangkan pemborosan

8.      Berdasarkan tipenya inventori dapat dilakukan terhadap material, purchased parts dan supplies, tools dan equipment produk akhir dan WIP (work In process),

9.      Berdasarkan rumusannya, kita menghitung jumlah pemesanan paling ekonomis (EOQ) dengan mempertimbangkan kuantitas pemesanan, poin reorder dan penalty cost

10.  Sistem Klasifikasi ABC membantu proses inventori dalam industry untuk Memfokuskan kepada persediaan yang critical (bernilai tinggi) daripada yang trivial (bernilai rendah)
1

B. Essay

1.  Bullwhip Effect adalah ketidak akuratan atau adanya distorsi informasi demand yang terjadi dalam supply chain. Cara penanggulangannya diantaranya adalah:

·        Merubah cara peramallan permintaan product supplier dengan mambuat informasi peramalan permintaan produk dari final-seller level yang available untuk setiap level dalam supply chain.

·        Mengeiminasi (Menghapus) pemesanan dalam batch

·        Menstabilkan Harga

·        Mengapus ghaoror/ spekulasi dengan mengalokasikan produk berdasarkan proporsi track rcord penjualan sebelumnya.


2.    Dimensi dalam TQM (Total Quality Management)

Manufacturing Organizations
Service Organization


Performance
Time and Timeliness


Features
Completeness


Reliability
Courtesy


Conformance
Consistency


Durability
Accessibility and convenience


Serviceability
Accuracy


Aesthetics
Responsiveness


Safety



Perceptions





Pengukuran yang paling mungkin dilakukan adalah melalui cost of quality. Yaitu melalui index number yang terdiri dari labor index, cost index, sales index dan production index. Dari index tersebut bisa terlihat cost of achieving Good quality (prevention and Appraisal), dan cost of poor quality (Internal Failure cost dan external failure cost)


 
3. Diantara empat Alat bantu dalam TQM adalah:
Cause-and-effect diagram yaitu sebuah chart yang mengidentifikasi sebab-sebab yang berpotensi menimbulkan masalah utama. Biasa juga disebut fishbone diagram.











Flowcharts adalah skema diagram yang menggambarkan rangakaian langkah yang terjadi dalam proses dan produksi.











Scatter Diagrams adalah grafik yang menunjukkan bagaiman dua variable berhubunngan satu saama lain.








Pareto Analisis adalah sebuh tehnik untuk menidentifikasi beragam masalah berdasarkan tingkat kepentingan masalah tersebut.


3

4. Bedakan antara system produksi push dan pull, mana yang dipakai dalam JIT, beri alasan.

Sistem operasi manufacture traditional adalah push system. Sistem ini berdasarkan asumsi antisipasi kebutuhan produksi masa depan dan prencaan yang tepat untuk itu. Sistem tradisional ini memproduksi barang dalam rangka memliki barang yang sudah siap ketika terjadi permintaan. Produksi didorong (pushed) terus dalam sistem dan disimpan untuk mengantisipasi demand. Namun kadang biasanya terjadi overproduction karena antisipasi demand yang fuktatif. Sistem ini juga mneyebebkan banyak biaya dalam inventori.

JIT menggunakan pull system untuk menggerkakan produksinya dalam industry. Komunikasi dalam JIT dimulai dari wokstation terakhir daam lini produksi atau oleh konsumen yang memeberikan feedback value chain dalam sistem. Setiap station dalam supply chain harus memberikan kuantitas dan kualitas yang tepat yang dibutuhkan oleh station berikutnya. Apabila produk tersebut tak diminta, maka tak akan diproduksi. Dengan cara ini, biaya inventori dapat ditekan seminimal mungkin.


5. Terangkan dan bedakan tujuan penggunaan x-bar, R-chart, p-chart dan e-chart dalam operasi industry.

Menurut V. Gaspersz (1998), peta kendali untuk data variable adalah peta kendali yang digunakan untuk pengendalian karakteristik mutu yang dapat dinyatakan secara numeric. Umumnya peta kendali variable disebut juga X-R Chart. Peta control X-bar (rata-rata) dan R (range) digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik yang berdimensi kontinyu.


Peta control X-bar menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran titik pusat atau rata-rata dari suatu proses. Sedangkan peta control R (range) menjelaskan apakah perubahan-perubahan terjadi dalam ukuran variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses.


P dalam P Chart menandai “proporsi” antara produk cacat atau tidak memenuhi kriteria dengan sampel yang dilakukan secara rutin. Jadi, P Chart digunakan untuk memantau apakah variasi proses masih terkendali.

C pada C Chart menandai “count” atau hitung cacad. Dalam sebuah sampel berapa banyak cacad dijumpai tanpa memperhitungkan jenis cacadnya, segala macam cacad sesuai dengan batasan yang telah dibuat. Misal dalam sebuah proses produksi mungkin terjadi beberapa cacad, pada setiap produk yang dihasilan, maka jumlah cacad per satuan produk per satuan waktu yang dihitung


5. Klasifikasi Data ABC
Klasifikasi Data ABC






Annual Usage
Nilai Total
Urutan Persentase



Item
Persentase
Unit $ value
Penggunaan
Klasifikasi


(In Unit)
Penggunaan Biaya






Biaya




106

75.00
220
16500
34.42



110
20%
25.00
500
12500
26.08
A


115

15.00
300
4500
9.39



105

40.00
80
3200
6.68



111

5.00
450
2250
4.69



104
33%
50.00
40
2000
4.17
B


114

1.00
1200
1200
2.50



107

4.00
250
1000
2.09



101

12.00
80
960
2.00



113

3.50
250
875
1.83



103

15.00
50
750
1.56



108
47%
1.50
400
600
1.25
C


112

7.50
80
600
1.25



102

50.00
10
500
1.04



109

2.00
250
500
1.04




100%
306.50
4160
47935
100.00








 Good Luck

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar